Sunday, 22 June 2014
Ciri-ciri Orang yang Sedang Berbohong dan Cara Mengetahuinya
Ciri-ciri Orang yang Sedang Berbohong dan Cara Mengetahuinya
Pernahkah anda berhadapan dan berbicara dengan seseorang lalu merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan atau tidak dikatakan dengan sebenarnya? Bila menyangkut hal yang penting, tentu saja kebohongan tersebut dapat menyebabkan masalah yang besar. Lalu, pernahkah anda mengamati diri sendiri ketika sedang berbohong? Apa yang anda lakukan dan dengan cara bagaimana anda mengatakan kebohongan? Seringkali kita tidak menyadari bahwa ada sikap dan gerak-gerik tertentu ketika seseorang sedang berbohong. Jika ini disadari, maka kemungkinan orang yang bohong akan sangat lihai dalam berbohong. Namun bagi yang kurang bisa berakting, menyembunyikan kebohongan secara sadar justru akan menyebabkan kekakuan dan menjadi signal yang gampang diketahui indikasi kebohongannya. Nah, bagi kita yang ingin mengetahui bahwa seseorang berbohong atau tidak, menyadari hal-hal tersebut dapat mempermudah kita untuk mendeteksinya
Cara dan ciri yang akan disampaikan berikut bukan tanpa dasar. Jika anda mengamati dan gemar menonton film, sinetron, drama, atau acara apapun yang dibalut dengan akting, pasti anda sepakat bahwa semua yang dilakukan para aktor/aktris adalah berbohong. Benar kan? Mereka tidak sedang menjadi diri mereka sendiri dan memerankan tokoh serta cerita yang dibuat. Ada yang meyakinkan, ada pula yang meragukan. Nah, berdasarkan sedikit dari apa yang saya pelajari dalam dunia teater serta psikologi, berikut cara mengetahui orang berbohong:
1. Ketahuilah cara dia biasanya berbicara
Sebagai seorang teman, anda pasti mengetahui cara biasanya sahabat atau orang yang anda kenal ketika berbicara. Ada hal-hal yang khas dari setiap orang ketika mengujarkan sesuatu, baik ketika sedih, senang, marah, dan lain sebagainya. Biasanya ciri ini juga diikuti dengan gesture khusus, seperti gerak bibir, tangan, badan, mata, alis dan lain sebagainya yang satu sama lain memiliki perbedaan. Cara-cara yang tidak sama dengan cara yang biasanya dilakukan ketika berbicara bisa menjadi petunjuk awal.
2. Perhatikan tekanan-tekanan dalam pola bicaranya
Seseorang yang berada dalam tekanan dan desakan psikologis juga mengalami tekanan fisik tertentu sebagai imbasnya. Misalnya detak jantung yang meningkat dan aliran darah yang cepat. Hal ini mempengaruhi aktivitas fisik lainnya, dalam hal ini adalah aktivitas berbicara. Orang yang berbohong cenderung memiliki nada bicara dan tekanan yang tidak wajar. Hal ini dikarenakan oleh tekanan serta pertimbangan pikiran yang tarik ulur dalam menyatakan kebohongan. Pada dasarnya, menyatakan kebohongan adalah hal yang secara alamiah akan memberikan tekanan sekaligus pada kondisi psikologi, fisik, serta mental. Oleh karena itu, tekanan yang muncul lebih besar,
3. Lihatlah beberapa pertanda dan gesture (gerak-gerik) khusus yang muncul.
Berikut ini adalah beberapa pertanda dan gesture yang seringkali dijumpai pada orang yang sedang berbohong;
Gerak tubuh yang minim atau sama sekali tidak bergerak atau justru bergerak secara berlebihan. Orang yang sedang berbohong cenderung 'membeku', tidak sering berhadapan dengan lawan bicara,dan berusaha meminimalisasi gerak tubuhnya. Ada pula yang justru bergrak secara berlebihan. Semua itu adalah usaha untuk menghindari munculnya tanda-tanda bahwa dia sedang berbohong. Namun, hal ni justru juga bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong.
Tidak ada kontak mata. Orang sedang berbohong seringkali menghindari kontak mata. Secara naluriah, dia akan menghidari tatapan mata lawan bicaranya. Kontak mata dalam berbicara merupakan pendukung dan juga menyimpan informasi tambahan ketika berbicara. Dengan melakukan kontak mata, seseorang yang sedang dibohongi akan menangkap signal informasi yang tidak sinkron dengan apa yang diucapkan. Itulah mengapa kemudian ada juga ilmu ilmiah membaca pikiran orang lain melalui kontak mata.
Gesture bagian tubuh lain yang menunjukkan rasa tertekan. Misalnya mengkukur2, memainkan kuku jari, mengedipkan mata secara berlebihan, menelan ludah berkali-kali, dan gerakan lain yang dilakukan berulang-ulang. Perasaan takut, gugup, tidak nyaman, serta bayangan tentang apa yang akan terjadi jika dia diketahui berbohong akan membuat orang mengalami tekanan yang tinggi dan melakukan hal-hal yang sebenarnya menunjukkan kegelisahan.
Melihat ke bagian kanan atas. Melihat ke arah ini diasosiasikan sebagai usaha untuk memperkerjakan dan mengolah otak kanan untuk memunculkan imajinasi, yaitu usaha untuk membuat jalinan cerita berdasarkan apa yang telah diceritakannya. Sebaliknya, melihat ke bagian kiri disosiasikan sebagai usaha memanggil memori untuk menyatakan kebenaran/jalinan cerita yang sesungguhnya.
Mata yang terbuka lebar dan memasang tampang innocent (tidak bersalah). Kebiasaan di masa kecil yang masih kita bawa sekarang adalah membuka mata selebar-lebarnya dan membuat tampang innocent, seolah-olah hendak berkata, "Siapa? ....Aku yang bersalah?!" Hal ini sering kita lakukan pada saat kecil dulu ketika mama memergoki ada sebungkus roti gede yang hilang dari kulkas. !(^^)
Bicara yang tersendat-sendat (paused). Tidak semua orang memiliki bakat yang besar dalam membuat cerita serta berbicara dengan lancar pada saat berbohong. Sehingga, seringkali ditemui pembicaraan yang dihentikan sejenak dan dalam tempo yang tidak wajar. Biasanya terjadi ketika suatu bagian cerita bohong hendak dilontarkan, yaitu ketika dia sedang berusaha mengarang suatu jalinan cerita. Di sinilah biasanya cerita yang disampaikan mulai tidak konsisten dan berubah-ubah.
Menyentuh hidung dan menutup wajah atau mulut. Ini juga merupakan bawaan sejak kecil, yang merupakan respon reflektif ketika seseorang ingin menutup-nutupi sesuatu.
Nada bicara yang tinggi. Orang yang berbohong cenderung menaikkan nada bicara. Baik karena sebagai usaha menegaskan informasi yang disampaikan, emosi yang meningkat, maupun tekanan yang tinggi. Hal ini akan sangat mudah diketahui apabila anda telah mengenal kebiasaan berbicara lawan bicara.
4. Mengurangi/menghilangkan informasi yang harus disampaikan.
Berbohong tidak hanya dengan mengucapkan hal yang tidak sebenarnya, namun juga dengan menghilangkan informasi yang seharusnya dikatakan pada lawan bicara. Indikasi ini sebenarnya justru lebih mudah diketahui karena biasanya jalinan informasi/atau cerita yang disampaikan menjadi tidak utuh dan menimbulkan banyak pertanyaan. Pertanda-pertanda tersebut di atas masih tetap akan muncul. Setelah menyampaikan informasi dengan gaya yang meyakinkan, dia akan melakukan gesture-gesture tertentu, misalnya menyentuh hidung atau menutup mulut/wajah.
5. Tanyailah orang yang anda duga berbohong.
Tentu saja cara ini juga akan mengundang resiko besar. Apabila, ternyata lawan bicara anda tidak berbohong, maka cara ini akan membawa dampak buruk. Oleh karena itu, pergunakan cara ini juka anda telah mendapatkan banyak pertanda di atas dan anda yakin benar bahwa lawan bicara anda telah berbohong. Akan tetapi, membiarkan dan tidak menanyai orang yang sedang berbohong pun juga akan berdampak sangat buruk, terutama bagi si pelaku. Oleh karena itu, cara ini juga merupakan solusi agar si pelaku kebohongan mengaku dan masalah kemudian dapat dicarikan solusi untuk diselesaikan.
6. Gunakan Intuisi.
Percaya atau tidak, manusia diciptakan memiliki intuisi. Selain itu, manusia diciptakan untuk mengatakan kebenaran. Oleh karena itu manusia pada dasarnya susah untuk melakukan kebohongan dan sulit untuk dibohongi. Intuisi sama sekali berbeda dengan nafsu, karena nafsu berkaitan dengan keinginan, sehingga bersifat subjektif. Sedangkan intuisi bersikap objektif dan tidak berdasarkan dengan keinginan. Jadi merasa dibohongi dan berprasangka dibohongi tidaklah sama. Sebelum meyakini diri anda dibohongi, tanyakanlah pada diri anda apakah ini karena prasangka ataukah karena intuisi anda. Meskipun anda pada akhirnya tidak tahu apakah anda dibohongi dengan adanya bukti, tapi setidaknya anda tahu bahwa seseorang sepertinya sedang berbohong pada anda sehingga anda tidak akan mempercayainya begitu saja.
So, siapkah anda berbohong?
Kumpulan Tips Menulis Artikel Blog Buka-Rahasia
Setiap blog pasti memiliki konten/artikel yang sebelumnya telah melalui proses penulisan. Proses ini tentu bukan hal mudah, karena harus melalui beberapa tahap hingga menjadi rangkaian kata-kata yang kemudian dianggap layak disuguhkan kepada pembaca blog. Dalam proses tersebut, sangat mungkin ditemui kendala baik dalam hal teknis maupun non teknis. Oleh karena itu, menulis artikel blog, sesederhana apapun itu, dibutuhkan adanya pembelajaran, referensi, dan latihan teknis hingga penulisan artikel blog menjadi sebuah "insting" dimana penulis tidak perlu lagi memperhatikan kaidah-kaidah maupun faktor-faktor teknis dan nonteknis, namun langsung menuliskannya secara mengalir.
Layaknya orang yang belajar bermain piano, dia harus memahami dulu berbagai teori, aturan-aturan dan petunjuk praktis seperti membaca dan menulis partitur, teknik penjarian, tempo, melodi, chord, dan lain sebagainya. Namun ketika sudah mahir, tentu hal-hal tersebut harus dilepaskan dan bermain dengan hati. Demikian juga dengan menulis, apapun produk tulisan yang dihasilkan. Oleh karena itu, akan menjadi hal yang menyenangkan apabila saya dapat mengumpulkan dan merunut semua artikel yang berkaitan dengan menulis konten blog dalam halaman ini. Semoga dengan adanya kumpulan tips menulis artikel ini, sobat semua dapat dengan mudah menemukan referensi dalam topik yang sama tanpa harus "mengobrak-abrik" dan menghabiskan waktu panjang untuk menemukannya. Semoga pula, referensi yang saya tulis sejak 2010 ini dapat memberikan manfaat, setidaknya wacana dan motivasi dalam penulisan artikel blog anda.
1. 3 Cara Menulis Artikel Blog dalam 10 Menit
Mungkin sobat tidak percaya setelah membaca judul dari posting ini. Masa sih membuat artikel blog hanya dalam waktu 10 menit? Tapi saya akan berusaha sekuat tenaga hingga bisa meyakinkan 100 persen dengan 3 cara berbeda berikut ini.
2. Menulis Artikel Blog Sendiri, Gimana Caranya Ya?
Hmmmm, artikel.... Kata ini sudah sangat lazim dan akrab bagi telinga para blogger. Artikel blog memiliki jenis bermacam-macam, tergantung dari konteks dan tujuan blog yang dibawa. Hal ini nantinya berpengaruh terhadap tipe artikel yang hendak diusung dalam blog. Dengan memahami ini, anda akan menemukan mudahnya menulis artikel karya sendiri.
3. Tips Membuat Artikel Blog Yang Tahan Lama dan Ga Gampang Loyo
Seringkali ditemui kondisi bahwa beberapa artikel tidak lagi terjamah oleh pengunjung kita, padahal pada saat setelah diposting, artikel tersebut sempat memiliki "booming" yang dahsyat. Faktor-faktornya antara lain adalah artikel tersebut sudah masuk masa kadaluarsa, yaitu kondisi dimana topik pada artikel tersebut tidak lagi memiliki nilai informasi karena sudah banyak orang yang mengetahui dan tidak menjadi "rahasia" lagi.
4. Panduan dan Kriteria Google Quality Content
Google memiliki Quality Guideline yang sangat memperhatikan user experience dan memperhatikan kebutuhan user akan konten berkualitas. Dengan memperhatikan panduan ini, anda akan memiliki gambaran dan dapat memperkirakan batasan yang diperlukan untuk menulis konten yang baik sekaligus berefek baik pula bagi SEO.
5. Ketika Buat Posting Menjadi Tuntutan & Bukan Kebutuhan, Maka...
Blogging adalah dunia authoring, yang dalam konteks menulis tidak ada bedanya dengan menulis buku, novel, artikel majalah, tajuk rencana, dan lain sebagainya. Bagaimana jika salah satu syarat blogging tersebut hilang? Esensi blogging itu sendiri juga hilang! Lalu, ketika membuat posting sekedar tuntutan saja dan bukan kebutuhan, maka...
6. Tips Menulis Artikel Blog Berkualitas dan Penuh Ide
Konsep menulis bisa diberi satu garis bawah, yaitu menuangkan ide/gagasan, ilmu, atau pengalaman (dan perasaan) dalam bentuk tulisan. Bahkan seorang penulis karya fiksi pun tidak bisa lepas dari yang namanya ide, pengetahuan, dan pengalaman itu sendiri meskipun karyanya tidak berbicara tentang hal faktual.
7. 7 Tips Membuat Artikel Menarik & Enak Dibaca
Ada sobat blogger yang bertanya melalui email mengenai teknis atau format artikel blog yang tampak menarik dan nyaman dibaca. Yah, kuncinya menurut saya sederhana, gunakan motivasi bahwa "artikel itu dibuat untuk dibaca", lalu...
8. 11 Pertanyaan Penting Sebelum Menerbitkan Artikel Blog
Berapa kalikah sobat mengedit sebuah posting/artikel blog setelah menerbitkannya? Saya pernah menghadapi permasalahan serupa dan ada banyak penyebabnya: kesalahan ejaan kata lah, kesalahan link yang ditulis lah, materi yang keliru lah, keyword yang salah lah, judul yang kurang tepatlah dan lain sebagainya.
9. 7 Tips Efektif Untuk Tetap Fokus Saat Menulis Artikel Blog
Hal utama dalam Blogging adalah menulis (to blog), dan sudah pasti menulis membutuhkan komitmen dan fokus yang sangat tinggi. Tahu tidak, apa rahasia yang dibutuhkan oleh artikel yang sobat posting di blog? Hanya ada dua! Yang pertama adalah konsep mengenai bagaimana artikel sobat bisa menarik, dan yang kedua adalah....
10. Judul Artikel Anda Membosankan? Ini Solusinya! (guest post)
Ini adalah artikel guest post dari sobat Anas yang berbicara tentang bagaimana meramu judul konten/artikel yang menarik dan bagaimana menyusun konten dari sudut pandangcopywriting.
11. Untuk Apa dan Siapa Anda Menulis Artikel Blog?
Ini adalah artikel puncak dalam kaitannya dengan penulisan artikel blog. Anda akan saya ajak untuk merefleksikan kembali motivasi dari penciptaan karya artikel blog. Ada fakta yang memperlihatkan bahwa sebagian artikel-artikel blog yang beredar di dunia ini memberikan kesan, manfaat, dan menarik perhatian, sebagian lainnya kehilangan atau tidak punya intensi sama sekali. Mengapa? Karena konten tersebut tidak ditulis untuk orang yang tepat. Hah? Bagaimana bisa?
12. 15 Tips Menulis Artikel SEO Friendly Ala Seorang Blogger
Artikel blog memiliki perbedaan signifikan dengan jenis-jenis artikel lainnya. Seorang penulis artikel bisa saja membuat artikel yang demikian panjang dengan isi yang sangat jelas, lugas, menyentuh, kreatif, deskriptif, informatif, solutif, analogis, metaforis, mendayu-dayu dan seterusnya. Tapi belum tentu dia bisa menulis artikel blog. Why?
13. 5 Jenis Judul Artikel Yang Menarik Pembaca Blog
Ibarat rumah, judul artikel adalah pintu gerbang. Headline atau judul merupakan ringkasan sangat singkat dari apa yang akan diulas di dalam artikel. Pengunjung atau pembaca mengambil keputusan apakah dia akan membaca atau tidak berdasarkan informasi yang dia dapat dari judul artikel tersebut. Banyak sekali artikel berkualitas akhirnya sia-sia ditulis lantaran tidak memiliki headline yang atraktif. Lalu bagaimana cara membuat artikel tersebut menarik perhatian? Tentu dengan judul yang mengundang ketertarikan. Simak selengkapnya!
12. 15 Tips Menulis Artikel SEO Friendly Ala Seorang Blogger
Artikel blog memiliki perbedaan signifikan dengan jenis-jenis artikel lainnya. Seorang penulis artikel bisa saja membuat artikel yang demikian panjang dengan isi yang sangat jelas, lugas, menyentuh, kreatif, deskriptif, informatif, solutif, analogis, metaforis, mendayu-dayu dan seterusnya. Tapi belum tentu dia bisa menulis artikel blog. Why?
13. 5 Jenis Judul Artikel Yang Menarik Pembaca Blog
Ibarat rumah, judul artikel adalah pintu gerbang. Headline atau judul merupakan ringkasan sangat singkat dari apa yang akan diulas di dalam artikel. Pengunjung atau pembaca mengambil keputusan apakah dia akan membaca atau tidak berdasarkan informasi yang dia dapat dari judul artikel tersebut. Banyak sekali artikel berkualitas akhirnya sia-sia ditulis lantaran tidak memiliki headline yang atraktif. Lalu bagaimana cara membuat artikel tersebut menarik perhatian? Tentu dengan judul yang mengundang ketertarikan. Simak selengkapnya!
Semoga list artikel di atas dapat memberikan masukan, referensi, contoh, masukan, motivasi, dan refleksi bagi proses belajar menulis artikel blog yang anda butuhkan. Saya akan terus update halaman ini jika ada artikel sejenis.
Salam and have a nice writing!
[https://doyan-baca.blogspot.com/2014/06/kumpulan-tips-menulis-artikel-blog-buka.html]
[https://doyan-baca.blogspot.com/2014/06/kumpulan-tips-menulis-artikel-blog-buka.html]